Selasa, 16 Agustus 2011

makalah sirkulasi darah fetus dan bayi

BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang
Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus. Maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik dan termik. Hasil perangsangan ini membuat bayi akan mengalami perubahan metabolik, pernafasan , sirkulasi dan lain-lain. Hal ini untuk mengenal / menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan segera yang berhubungan dengan bayi baru lahir.
Sehingga dengan di buatnya makalah ini kami lebih mengerti secara detail tentang transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri.

1.2 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
· Bagaiamana proses transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri?
· Bagaimana system sirkulasi darah di pengaruhi dari transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri?

1.3 Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
· Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pembimbing
· Sebagai bahan acuan sebagai seorang calon bidan dalam mengamati transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri
· Untuk menambah pengetahuan yang lebih mendetail.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Darah Janin
            Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa, dan sum-sum tulang ibu. Pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk megaloblas. Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dan sumsum tulang dalam bentuk megalosit dan makrosit. Normosit dibuat setelah aktifitas penuh sumsum tulang.
            Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan unutk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat Adult Hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif.

2.2 Peredaran Darah Janin
Struktur anatomi khas sirkulasi fetal, paru tidak berfungsi selama kehidupan fetal dan hati hanya berfungsi sebagaian, maka tidak perlu bagi jantung fetus untuk memompa banyak darah baik melalui paru atau hati. Sebaliknya jatung fetus harus memompa darah dalam jumlah yang besar melalui plasenta. Oleh karena itu, susunan anatomi sistem sirkulasi fetal bekerja sangat berbeda dengan sistem sirkulasi orang dewasa.
Darah janin dialirkan ke placenta melalui aa, umbilacales dan disini di muat dengan bahan makanan berasal dari darah ibu. Darah ini masuk ke dalam badan janin melalui vena umbilicalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kmeudian diangkut melalui vena hepatica ke dalam vena cava inferior.cabang satunya ialah :
Ductus venosus Arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava interior.
Dengan demikian vena cava inferior setelah di masuki darah v. hepatica dan darah ductus venosus arantii mengandung darah bersih, tapi dicampuri “ darah Kotor “ dari anggota bawah janin.
Darah dari v. cava inferior setelah masuk kedlam serambi kanan sebagaian masuk ke serambi kiri melalui foramen ovale, dan sebagaian mengalir ke dalam bilik kanan bersama-sama dengan darah vena cava superior yang membawa darah dari kepala dan anggota atas.
Darah dari bilik kanan masuk ke a. pulmonalis, tetapi sebelum sampai ke paru-paru sebagaian dialirkan ke aorta melalui ductus arteriosus botalli. Sebagaian kecil pergi keparu-paru dan melalui vena pulmonalis masuk keserambi kiri dan bersama dengan darah dari vena cava inferior masuk ke dalam bilik kiri, dan terus ke aorta.
Darah yang keparu-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh. Darah Aorta disebarkan ke alat-alat badan, tatapi darah banyak menuju kea a. hypogastricae ( cabang dari art. Iliaca communis ) lalu kea a. umbilicales dan selanjutnya ke placenta.
Jadi darah yang berdar kejanin selalu bersifat “ darah campuran “ dan isi vena cava inferior lebih bersih dari isi aorta.

2.3 Transisi pada Sistem Sirkulasi Darah
      Setelah anak lahir, maka karena anak bernafas terjadilah penurunan tekanan art. Purmonalis, sehingga banyak darah mengalir ke paru-paru. Dengan demikian paru-paru akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan seolah-olah darah akan terhisap oleh paru-paru.  Ductus arteriosus Botalli tertutup 1-2 menit setelah anak bernafas.
Dengan terguntingnya tali pusat, maka darah dalam v cava inferior berkurang dan dengan demikian juga tekanan dalam serambi kanan berkurang, sebaliknya tekanan dalam serambi kiri bertambah karena darah yang datang dari paru-paru bertambah, akibatnya ialah penutupan foramen ovale.
Sisa ductus arteriosus bottalli disebut ligamentum arteriosus dan dari ductus venosus arantii menjadi legamentum vesico umbilicale laterale kiri dan kanan. Dengan demikian, setelah bayi lahri, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna melalui proses pencernaan. Telah di katakan bahwa O2 janin rendah dibandingkan dengan orang dewasa.
Untuk mengimbangi keadaan ini peredaran darah janin lebiuh cepat, kadar Hb janin tinggi ( sampai 18 gr% ) dan erythrocytnya banyak ( 5,5 juta per mm ).
Hb janin sedikit berbeda dari Hb oang dewasa
Hb, janin terutama terbuat dalam hati sedangkan Hb , orang dewasa pada sumsum merah.
Hb, janin lebih mudah mengambil dan menyerahkan O2dari pada darah orang dewasa.
Hb, janin baru di ganti seluruhnya oleh Hb, biasa pada umur 4 bulan atau lebih.
Selama janin dalam rahim ternyata ia sudah melakukan pergerakan pernafasan . pergerakan ini rupanya perlu untuk perkembangan pembuluh darah paru-paru, jadi pernafasan setelah anak lahir , sebetulnya hanya lanjutan gerakan pernafasan intrauterin.
            Perubahan Primer resistensi vascular paru dan sistemik waktu lahir meliputi:
1.      Hilangnya aliran darah dalam jumlah besar melalui plasenta yang kira-kira dua kali lipat resistensi vascular sistemik waktu lahir.
2.      Resistensi vascular paru sangat banyak menurun akibat pengembangan paru.
3.      Penutupan foramen ovale.

2.4 Transisi pada Darah
            Pada umumnya bayi baru lahir (BBL) dilahirkan dengan nilai Hemoglobin (Hb) yang tinggi. Hemoglobin F adalah Hb yang dominan pada periode janin, namun akan lenyap pada satu bulan pertama kehidupan selama beberapa hari pertama. Nilai Hb akan meningkat sedangkan volume plasma akan menurun, akibatnya hematokrit normal hanya pada 51-56% neonatus. Pada saat kelahiran meningkat dari 3% menjadi 6% , pada minggu ke tujuh sampai minggu ke Sembilan setelah bayi baru lahir akan turun perlahan. Nilai Hb untuk bayi berusia 2 bulan rata-rata 12 g/dl.
            Factor-faktor yang mempengaruhi nilai hemoglobin pada bayi baru lahir:
1.      Waktu pengkleman tali pusat.
2.      Pencapaian oksigen adekuat yang lebih cepat membuat penutupan struktur janin.
3.      Posisi bayi baru lahir segera setelah lahir.









BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri terjadi pada sistem pernafasan, sistem sirkulasi darah dan perubahan darah sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus serta beberapa refleksi yang ada pada saat lahir. Hal ini hanya berlangsung sampai beberapa bulan dan kemudian menghilang.

3.2  Saran
Sebaiknya kita sebagai bidan harus lebih mengetahui sirkulasi darah janin dan bayi Karena apabila terdapat kasus yang berhubungan dengan sirkulasi darah janin dan bayi, maka kita sudah lebih mengetahui dan dapat mengatasi kasus tersebut, sesuai dengan pendidikan yang berkualitas.















DAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Mira, Dwi. 2009. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
























KATA PENGANTAR


          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.karen atas berkat, rahmat serta petunjuknya sehingga makalah dengan judul PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS PADA SIRKULASI DARAH, dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
          Dalam pembuatan makalah ini, kiranya banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan kami dlam penyelesaian makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ini sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga makalah Ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya.






                                                                                      Kendari,  MEI 2011



                                                                                            PENYUSUN


1 komentar:

  1. terimakasih y mba, makalah ini dapat menambah pengetahuan saya.

    BalasHapus